(Susah) Memulai

Kekalahan mas Sony atas pemain Malaysia di Cina, disambung dengan kekalahan timnas Indonesia atas timnas Cina beberapa saat lalu jadi tanda tulisan ini harus dimulai, pokoknya harus!!! Ya, ya, ya?

Banyak sekali orang yang susah memulai mengerjakan sesuatu. Misalnya, susah untuk memulai tulisan, susah memulai perjalanan, susah memulai membangun bisnis, susah untuk memulai rutin berbuat baik dan seterusnya. Ya, “memulai” lama-lama akan berganti menjadi “susah”.

“Dik, jangan coba-coba kau susah menciumku!!” contoh satu percakapan jika kata memulai jadi susah. Jadi aneh, kan? Iya, aneh. Jangan dilakukan di rumah, ya.

Ada satu alasan yang bikin orang-orang susah untuk memulai, tau alasannya apa? Hah? Susah tau? Hmm, yes... alasannya adalah, karena kebanyakan orang ingin mengerjakan sesuatu dengan sempurna. Padahal kesempurnaan hanya milik Tuhan semata. Yep, orang ingin sekali menulis yang bagus, ingin mendapatkan perjalanan yang sempurna, ingin mendapatkan hasil yang banyak dari bisnis dan ingin mendapatkan ganjaran yang sempurna dari berbuat baik, begitu seterusnya.

On bus to Mui Ne, Vietnam

(Mungkin) hal di atas yang aku rasakan sekarang, ingin menulis yang bagus dan sempurna (alasan ini tidak sepenuhnya benar, loh). 

Fakta hari ini, alasan tersebut sudah lama aku hilangkan dari hingar-bingar dunia tulisku, halah. Alasan yang paling tepat dari “kenapa sudah lama tidak menulis” adalah.... MOTIVASI!!! benar kata Nami dan kata orang-orang, menulis itu adalah tentang motivasi. Nami mengajakku untuk saling menjadi motivasi agar kami berdua menulis kembali. Ini bukan romantis.

Mulai hari ini sampai 29 hari ke depan dan semoga selamanya, aku akan menulis kembali untuk blog sederhana ini, menulis tentang memoar langkah-langkah yang pernah terucap dari otak di dalam badanku ini. Jangan kasih dukungan, karena dukungan biasanya membutakan.

Berhenti untuk memulai dengan bagus, yang terpenting adalah “(me)mulai melakukan”.

Semoga Owi dan Butet menang malam ini di Cina, amin.

Salam super!