Tuesday, November 19, 2013

Mata Mati

Beberapa saat lalu aku baru sadar betapa mata yang aku punya ini begitu indah. Terlebih saat si Ayu bilang mataku lumayan berwarna coklat, masih menurut Ayu, mata coklat itu keren sekali. Saat itu untuk pertama kalinya aku sadar bahwa mataku berwarna coklat, bukan hitam seperti kebanyakan orang, lagi-lagi aku anti-mainstream. Maaf sekali jika ini terlalu keren, thanks Ayu.

Disusul dengan kejadian aku 'menaruh' satu tangan dengan jari yang berkembang, dengan jarak seperempat meter dari depan mataku. Kemudian, berusaha menaruh fokus di tembok yang berada jauh di belakang jari-jari, jari-jari pun blur bukan main. Sejurus kemudian, aku menaruh fokus mataku di jari-jari yang tepat berada di depan mataku, tembok pun blur bukan main. Meski terlambat, aku baru sadar bahwa kamera-kamera keren itu sangat meniru teknologi yang ratusan ribu tahun sudah ada pada tubuh manusia. Tuhan memang keren.

Monday, November 18, 2013

Simpan Kenangan

Ada beberapa cara menyimpan sebuah kenangan. Entah kenangan percintaan, perjalanan, pendidikan yang semuanya itu adalah kehidupan. Cara tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar
Yang paling pertama ini mungkin yang paling banyak dilakukan oleh manusia-manusia sekarang. Katanya, kenangan tanpa gambar seperti dia menggonggong kafilah berlalu. Sebagian bilang, kenangan tanpa gambar bagai nonton di bioskop paling depan, sendirian pula. Ah, sedihnya.

Cara menyimpan kenangan yang paling pertama ini memaksa industri kamera terus menggenjot produksinya. Katanya, sekarang kamera bisa moto sendiri, katanya. Malah, di google ada gambar atau foto terbesar di dunia. Fiiuuuuhhh, benar-benar menyimpan kenangan di gambar adalah pilihan paling digandrungi saat ini. Lihat tuh, sosial media yang bergambar sangat digandrungi oleh muda-mudi sekarang. Kamu juga?

Sunday, November 17, 2013

Mari Lari

Banyak tulisan tentang perjalanan, tapi jarang yang menulis tentang pelarian. Perjalanan sangat identik dengan hal-hal heroik dan menggugah hati, sedangkan pelarian teramat identik dengan hal-hal yang teramat menyakitkan bagi sang pelakon, kadang juga bagi sang pembaca. Misalnya, lari dari kenyataan. Kamu yang mana?

Tapi, aku tidak akan membahas paragraf pertama, karena aku bukan ahli dalam keduanya. Aku pun sesungguhnya bukan ahli lari layaknya Usain Bolt si manusia tercepat asal Jamaika itu. Tapi, aku coba menguraikan dari sisiku sendiri, selamat menikmati.

Lari, aku (mungkin) hanya ingat tiga hal ketika membaca kata "lari". Yang pertama adalah "Children of Heaven", film yang bercerita tentang keluarga Iran yang memiliki satu orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan. Kedua anak ini harus terus berlari saat masuk sekolah dan pulang sekolah. Ya, keluarga ini hanya memiliki satu pasang sepatu buat kedua anaknya, dan mereka harus bergantian memakai sepatu saat ke sekolah. Si perempuan harus berlari saat pulang dari sekolah ke rumah ketika si laki harus masuk sekolah dari rumah, begitu pun sebaliknya. Tidak ayal, kadang mereka harus dihukum karena sering terlambat sekolah.

Saturday, November 16, 2013

Teman Hidup

Tuhan masih memberikan kehidupan pada Pi Patel di satu-satunya sekoci yang 'selamat' pada malam itu. Ya, kapal kargo milik Jepang yang akan membawa keluarga Pi Patel bersama hewan-hewan penghuni kebun binatang ayahnya tenggelam saat mengarungi laut terdalam di Palung Mariana.

Selain mendapatkan keajaiban berupa 'kehidupan kedua', Pi Patel juga diberikan beberapa teman perjalanan untuk mengarungi fase paling dramatis dalam kehidupan kedua Pi Patel, perjuangan. Zebra adalah binatang yang pertama kali menyadarkan Pi Patel bahwa ia tidak sendirian di sekoci tersebut. Disusul oleh Orangutan yang kehilangan anaknya dan ditambah seekor Hyena yang muncul dari bawah terpal sekoci. Ceritanya lumayan panjang, Hyena pun membabat habis si Zebra dan Orangutan tersebut.


Friday, November 15, 2013

(Susah) Memulai

Kekalahan mas Sony atas pemain Malaysia di Cina, disambung dengan kekalahan timnas Indonesia atas timnas Cina beberapa saat lalu jadi tanda tulisan ini harus dimulai, pokoknya harus!!! Ya, ya, ya?

Banyak sekali orang yang susah memulai mengerjakan sesuatu. Misalnya, susah untuk memulai tulisan, susah memulai perjalanan, susah memulai membangun bisnis, susah untuk memulai rutin berbuat baik dan seterusnya. Ya, “memulai” lama-lama akan berganti menjadi “susah”.

Dik, jangan coba-coba kau susah menciumku!!” contoh satu percakapan jika kata memulai jadi susah. Jadi aneh, kan? Iya, aneh. Jangan dilakukan di rumah, ya.