Wednesday, September 24, 2014

Puncak keduaku, Rinjani!


Aku mendapat kesempatan memimpin perjalanan rombongan @TripHemat mendaki gunung api tertinggi ke-2 di Indonesia, salah satu simbol kedahsyatan Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat.

Pendakian dimulai tanggal 26 Mei 2014 dari Desa Sembalun yang menjadi tempat kami bermalam sebelum pendakian benar-benar dimulai. Sembilan pendaki (termasuk aku) melakukan pendakian  bersama beberapa guide dan tim porter Gunung Rinjani. Dengan sedikit arahan dan lantunan doa, akhirnya rombongan pun melangkah santai membelah “Jalur Sembalun”.

Tidak salah memilih Jalur Sembalun  sebagai jalur pemberangkatan. Hamparan savana yang sangat luas, membuat awal pendakian begitu menyenangkan, walau panas matahari terus mengintai para pendaki.

Monday, September 22, 2014

(Akhirnya) Aku Punya Lisensi Diving

Bedankt Mijn Leeraar, Suzanne!


Mendapatkan lisensi diving memang sudah ada di bucket list-ku dari sejak lama. Tapi entah kapan akan kejadian, waktu itu aku tidak pernah tahu.

Alasanku untuk mendapatkan lisensi diving adalah keinginan untuk melihat bawah laut Indonesia dan dunia yang indah ini dengan perspektif yang berbeda dari sebelumnya. Paling tidak, selama ini aku hanya melihat dari kacamata snorkeling atau freedive.

Hasil obrolan dengan Suzanne di chat, setelah menyelesaikan pendakian Gunung Rinjani, aku memutuskan untuk mengambil diving course di Gili, Gili Trawangan tepatnya.

Setelah melakukan survey beberapa dive shop/center di Gili, aku menyimpulkan bahwa semua harga yang dimiliki oleh dive center di Gili itu sama, sama-sama ngeselin!! Mereka sama sekali nggak punya harga Indonesia. Semua harga diukur sama dollar, meskipun mereka memberikan potongan 10% untuk warga Indonesia. Harga untuk openwater diving course adalah 380 USD, sekitar 4 jutaan jika dirupiahkan.