Friday, June 1, 2012

Bermain Dengan Jellyfish


Menjadi purba...

Haiiiiiiii Jelly..!!!
Kurang beruntung hari Sabtu itu turun hujan lebat sedari subuh, dan sampai hari ini aku masih sedikit menyesal kenapa memilih hari sabtu yang ramai dengan para turis untung melakukan hopping islands, tapi itu semua terbayar dengan eksotisme pulau Kakaban. Pagi itu Kakaban menunjukkan keajaibannya.

Masih terletak dalam gugusan kepulauan Derawan, pulau Kakaban berjarak hampir 1 jam dari pulau Derawan jika ditempuh menggunakan speed boat berkapasitas 5 orang. Pulau yang termasuk destinasi wajib ketika berkunjung ke Derawan  ini sesungguhnya didominasi oleh luas danau yang tepat berada di dalamnya, disebut juga sebagai danau Kakaban, danau tersebut merupakan air laut yang terperangkap jutaan tahun lalu, ditambah dengan air tanah dan air hujan, jadilah air di danau Kakaban menjadi agak tawar.

Di danau purba tersebut hidup jutaan ubur-ubur yang kehilangan daya sengatnya. Dan menurut kabar yang beredar ubur-ubur jenis tersebut hanya terdapat di 2 tempat di dunia, yang pertama di pulau Kakaban (Indonesia) dan yang kedua terdapat di kepulauan Palau (Filipina). Danau Kakaban sungguh sangat unik, hidup mahluk laut yang terus bertahan di air danau yang sudah kehilangan eksistensi kelautannya.

Mencapai danau purba tersebut haruslah melewati dermaga pulau Kakaban dan kemudian berjalan masuk dengan terus menyusuri jembatan kayu yang dibangun membelah belantara hutan di sekitar danau di pulau Kakaban, naik-turun membutuhkan tenaga ekstra untuk sampai ke mulut danau. Hati akan berdecak kagum dengan eksotika danau yang dikelilingi oleh belantara pepohonan, begitu tenang, senyap, mungkin karena terlalu damainya sang ubur-ubur menghilangkan daya sengatnya, pikirku sekelebat.


Kuambil posisi pemanasan untuk merenggangkan tubuh sebelum melakukan aktifitas snorkeling di danau, dikarenakan danau berair tawar tentu aku memerlukan tenaga ekstra untuk berenang dan mengambang, juga jangan sampai “kram” otot selama melakukan aktifitas snorkeling, bisa buyar entah kemana aktifitas hari ini jika “kram” menyerang.

Aku sudah berada di dalam air danau, hanya terlihat sedikit ubur-ubur tak menyengat di lokasi pertamaku, namun ketika sedikit agak menjauh dari dermaga danau, waaw... mereka (ubur-ubur) seakan menyambut kedatanganku hari itu, mereka seakan tahu aku akan mengajak berfoto bersama, mereka tahu jika akan aku abadikan di kamera poketku, sungguh mereka sangat bersahabat hari itu. Aku beranikan diri untuk memegang yang berukuran sedang dari ubur-ubur tersebut, dan begitu lembut seperti agar-agar yang sering kita konsumsi di Jakarta, sesekali aku jumpai juga jenis ubur-ubur yang transparan bentuknya (entah apa namanya).


Ini pengalamanku yang  pertama kali melakukan aktifitas snorkeling di danau, bahkan bersama ubur-ubur unik kelas dunia. Terima kasih Tuhan kau telah ciptakan Kakaban di gugusan kepulauan Derawan di timur Kalimantan.


*Dalam perjalananku di bulan Maret 2012

6 comments:

  1. derawan ya?? hope someday visit there

    ReplyDelete
    Replies
    1. yep Kep Derawan, lebih tepatnya Kakaban, nyaris 1 jam naek speedboat !!

      gw doain ya sob !! emang gila banget itu tempat !!

      Delete
    2. amiiin makasih doanya sob, btw boleh dibawa pulang ga tuh ubur-uburnya?

      Delete
    3. sesama pejalan harus saling mendoakan, ya kan !!!

      dibawa pulang ? jangan sob, kasian... itu habitat aslinya dari ribuan tahun lalu !!

      Delete
  2. Ini dia impian gw....haduh...semoga next year bisa, amin! Ke sana ngeteng atau ikut agen mas? Oh iya, pertanyaan bodoh nih...selain jellyfish, lihat apalagi di sana? Hehe. Kan kalau di laut ada coral y, kalau di danau ini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama nih, impian gue buat balik lagi kesana !! hahaha

      ngeteng, flight cuma ke Balikpapan dari Jakarta PP, dari Balikpapan-Berau-Tj Batu lewat jalur darat yg menggilakan.

      Lihat landscape danau dan kita harus nembus hutan dulu sebelum masuk ke danau, hehehe

      selain itu nggak ada rasanya yang dilihat lagi.

      Delete