Wednesday, October 3, 2012

Karimunjawa-nya Indonesia


Aku dan kawan-kawan memberhentikan bis di pinggir jalan “Ring Road” entah di arah mata angin mana di Jogjakarta, tidak berapa lama bis yang kami naiki masuk ke terminal Jombor, sebuah terminal andalan di Jogjakarta. Lepas tengah siang itu kami menggunakan bis ekonomi menuju Terboyo di Semarang, dengan memakan lama perjalanan lebih dari 4 jam kami pun tiba, dengan cepat mencari bis kecil dengan tujuan Jepara. Ya, kami berniat untuk bermalam di Jepara dengan tujuan Karimunjawa keesokan harinya.

KM Muria sedang melakukan aktifitas muat barang dan penumpang, terlihat sangat sibuk sekali pelabuhan pagi itu, hal tersebut juga berlaku dengan kami yang sibuk melahap sarapan pagi di warung tepat di dalam pelabuhan Kartini. Sesekali  menyibukkan diri juga dengan mengambil gambar narsis di sekitar pelabuhan. Manusia memang hobbi sekali mencari kesibukkan walaupun tidak ada yang menggaji.

Suara klakson penanda ferry akan berangkat sudah berkali-kali nyaring terdengar, mungkin maksud klakson itu juga adalah untuk mengusir para pedagang asongan dari dalam kapal. Aku sudah pasang ancang-ancang membaringkan badan di atas matras, perjalanan pagi ini akan berakhir di sore hari, 6 jam lamanya akan ditempuh, aku sudah tidak terlalu tertarik dengan apa yang akan aku lewati di tengah laut, badanku sudah terlalu lelah terkuras tenaganya di jalan.

Sore setibanya di pulau Karimujawa, aktifitas yang aku dan kawan-kawan lakukan tidak terlalu banyak, hanya membaringkan badan, sesekali membuat percakapan, dan diakhiri dengan menikmati sunset dari pelabuhan ferry KM Muria. Malam harinya pun tidak terlalu mencengangkan, hanya menuju alun-alun untuk makan malam, kemudian kembali ke penginapan di Roemah Emak, aku sedang penasaran dengan apa yang disuguhkan esok hari oleh alam (27) pulau Karimunjawa, istirahat mungkin sebuah harga mati malam itu.

Boat tradisional dengan ukuran lumayan besar rupanya sudah menunggu aku beserta belasan orang lainnya untuk hopping islands sekitar perairan kepulauan Karimunjawa, kami pun diwajibkan menggunakan lifejacket ketika akan meninggalkan sandaran di pelabuhan, walaupun itu hanya bersifat formalitas saja, karena nyaris semua orang akan melepas life jacket-nya ketika boat sudah agak jauh dari pelabuhan. Hari ini kami akan berkeliling pulau dari pagi hingga sore hari, lagi... aku pun penasaran dengan predikat Taman Laut Karimunjawa.


Hari itu aku sudah tidak terlalu peduli dengan jadwal tour, aku berserah diri kepada Tuhan pemilik Taman Laut Karimunjawa dan boat yang akan membawaku, aku benar-benar terlalu hanyut dalam alam maha gila milik Indonesia ini. Lansekap dari atas boat ke arah pulau Karimunjawa saja sudah betapa gila, bebukitan dengan formasi awan benar-benar menyuci mataku pagi itu, ah terus saja rasa penasaran hinggap.

Selain tidak ingat jadwal snorkeling tou hari itu, aku pun sekarang tidak ingat pulau dan tempat mana saja yang aku datangi. Aku benar-benar lupa bertanya kepada guide, mungkin aku sudah tenggelam entah berapa dalam sampai guide pun tak sanggup menolongku dengan informasi-informasi miliknya.

Senang melihat bawah laut Karimunjawa di pertama kali, boat-boat tidak melempar jangkar, kami pun diharamkan menyentuh karang, pulang langsung ke penginapan adalah ancaman yang diberikan seorang guide kami, bang Supri namanya, aku apresiasi ancaman itu. Hari itu benar-benar awal yang sempurna berenang, snorkeling, bermain di pantai disambut dengan barbeque party setelahnya, menikmati sunset dari atas boat yang sedang melaju di laut adalah kemewahan tersendiri. Ini tentang penasaran, apa lagi yang akan disuguhkan oleh alam Taman Laut Karimunjawa esok hari.








Hari ketiga di Karimunjawa, aku dan kawan-kawan lainnya sudah berada di penangkaran ikan hiu yang paling terkenal di Karimunjawa, tempat ini terkenal karena banyak sekali foto para turis yang berfoto di air dengan ikan-ikan hiu yang hidup di penangkaran, aku dan kawan-kawan pun tak mau ambil lama untuk nyebur di penangkaran hiu, walau sempat takut di awal, namun nyebur bersama-sama selalu meringankan ya ! .


Kegiatan hari itu sebenarnya hampir sama dengan hari kedua di Karimunjawa, namun underwater spot hari ini benar-benar lebih indah dibanding hari sebelumnya, dilengkapi dengan berenang bersama hiu di penangkaran memberikan sensasi lebih pada hari itu, ya.. ini adalah hari terakhir aku dan kawan-kawan bermain air di Karimunjawa, hari itu diakhiri dengan menyaksikan sunset di pelabuhan boat-boat tradisional.






Menjelang waktu mandi, hanya membutuhkan beberapa menit aku berkarya dengan membuat lirik lagu untuk Karimunjawa, dengan kawan-kawan musiknya pun sudah disiapkan, lalu kami nyanyikan dengan gitar lagu tentang Karimunjawa tersebut malam hari di pinggir pantai. Ah malam itu benar-benar gila, suatu saat aku harus kesini lagi ! .

Aku dan kawan-kawan sudah berada di hari keempat di Karimunjawa, KM Muria yang akan membawa kami pun sudah gagah di pelabuhan, kami akan menuju Jepara, kemudian melanjutkan perjalanan ke Semarang, lalu disambung dengan menggunakan kereta Tawang Jaya menuju Jakarta. Ini benar-benar perjalanan yang cukup wah dan panjang, Karimunjawa memang sangat panjang indahnya.

*Di perjalananku di bulan Mei 2011.
**Lirik lagu Karimunjawa bisa dilihat di postingan-postingan sebelum ini.

3 comments:

  1. Pertamax!!

    Itu gimana rasanya snorkeling diantara hiu? Penasaran pengen coba tp belum siap jadi daging segar buat hiu -_-"


    #CelotehBackpacker

    ReplyDelete
    Replies
    1. awalnya sih malu sob berenang bareng hiu, tapi kalo udah nyemplung malah penasaran sama gigitannya :D

      Delete
  2. Dari tahun 2009 sampai sekarang, belum kesampaian ke karimun jawa, ada aja halangan,,,
    jadi mupeng liat foto-foto mas di karimun...
    :D

    ReplyDelete