Wednesday, August 22, 2012

Trekking di Loh Buaya

Menjadi purba di tempat sang purba.


Tiba sudah kami di Loh Buaya, Welcome To Komodo National Park gambar tulisan di sebelah kanan pintu masuk Loh Buaya, dan di sebelah kiri terdapat gambar yang mengisyaratkan dilarang: Menyalakan api (sembarangan), menembak, menebang pohon dan melempar jangkar (sembarangan). Cukup menyenangkan melihat isyarat-isyarat tersebut di depan pintu masuk TN Komodo di Loh Buaya. Belum habis senangku, ada lagi papan ucapan terima kasih Terima Kasih Anda Tidak Memberikan Makan/Minum ke Satwa Liar di Kawasan Ini” dan peringatan Api Kecil Jadi Kawan, Api Besar Jadi Lawan, semoga orang-orang yang datang kesini dapat memahami ucapan-ucapan tadi. Amin..

Jam tiga sore itu kami bertiga memutuskan untuk melakukan trekking jarak medium ditemani seorang ranger bernama Mustakim, Bang Mustakim seorang anak asli kampung Rinca ditunjuk sebagai ranger yang mengawal kami selama trekking sore ini, sebelumnya ia mendapatkan penolakkan dari wisatawan luar karena tidak memakai seragam ranger, tapi buat aku, Nando dan Deny itu bukan masalah, toh bang Mustakim sudah memegang kayu pelindung bercabang dua di ujungnya khas ranger Taman Nasional Komodo.





Don't eat at home
Bang Mustakim menjelaskan apa saja informasi tentang sang Komodo, binatang purba yang menjadi primadona bagi Indonesia dan mancanegara yang hanya tersebar di tiga pulau sekitar Flores, dan yang paling terkenal adalah pulau Komodo, dan terbanyak di pulau Rinca. Seberapa bahayanya, ukurannya, makanannya, kotorannya, umurnya tidak luput sedikitpun dari penjelasan bang Mustakim sore itu. Bang Mustakim mengajak kami untuk menanjaki bukit-bukit kecil khas relief pulau Rinca, aku pun memberikan isyarat kepada Nando dan Deny yang sedikit di belakang untuk mengikuti langkahku bersama bang Mustakim.




aah gilaaa... begini nih indahnya pulau Rinca !!! bagus banget bang !!!” tegasku ke bang Mustakim.

inilah pulau Rinca, nanti kita ke tempat yang bagus buat foto-foto, bagus sekali.” Sambut bang Mustakim, aku pun tak sanggup membalas karena terkesima dengan landscape pulau Rinca.

Bagi banyak orang yang sudah berkunjung ke pulau Rinca dan Komodo, pulau Rinca dirasa lebih baik dikarenakan relief bebukitan dengan padang rumput luas, dari atas bukit  bisa melihat hutan semak belukar juga laut yang indah dengan hiasan pulau-pulau kecil, aku yakin cuma ada di Indonesia timur yang seperti ini. Komodo di pulau Rinca pun dapat lebih banyak dijumpai daripada di pulau Komodo, di sekitar dapur dekat pos jaga saja kita bisa menjumpai enam sampai sembilan komodo, bagaimana di pulau Komodo ? kabar dari kawan-kawanku yang sedang sailing, mereka hanya melihat satu komodo, itu pun yang berukuran kecil. Komodo hidup secara liar di Taman Nasional Komodo ini, oleh sebab itu tidak dapat dijumpai dengan sesuka hati kita, karena jumlah komodo masih terlalu sedikit dibandingkan dengan luas pulau Rinca dan Komodo di Nusa Tenggara Timur.



Entah berapa kali menjeprat-jepret sana-sini dengan kamera digital, tentu saja dengan bermacam gaya bak artis ibukota, satu kali kami bertiga berpose bersama dan meminta bang Mustakim sebagai juru fotonya, andai bisa lebih lama lagi di pulau Rinca mungkin kami bertiga tidak akan buru-buru seperti ini.

Kami tiba di view nomor satu di pulau Rinca yang tadi bang Mustakim janjikan, view yang menghadap teluk Buaya yang diapit oleh bukit-bukit padang rumput yang aduhai, jauh disana terdapat pulau-pulau kecil yang terus tanpa henti menambah indah eksotika pulau Rinca, aku sejenak duduk terdiam menatap lurus ke depan, ini bukan tatapan kosong namun ini tatapan yang terus mengucap syukur dalam hati Tuhan telah sangat baik menghadirkan pulau Rinca dalam kehidupanku.








Sudah sangat sore dan akhirnya kami pun menuruni bukit kecil di pulau Rinca, langsung menuju kantor administrasi untuk berpamitan dengan petugas-petugas disana, tapi sebelumnya aku sempat berfoto "bersama" komodo di sekitar dapur dan bersama para korbannya.




*Dalam perjalananku di bulan Juli 2011

4 comments:

  1. itu foto yg paling terakhir yg sebelah kanan wujud asli orang purba nya ya? ahahaha peace! :p
    keep writing eaz, nice info to share ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang purba komodo-nya kali bukan orangnya :))
      tapi emang waktu itu juga udah berasa purba sih, kagak pernah kerna kamar mandi !

      thanks Veb !!! lo juga yah nulis lg di blog ! sip !

      Delete
  2. Nice sekali bro, rinca emang eksotis banget :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. thanks bero Wira, sakin eksotisnya, awal bulan ini baru ksana lagi :D

      Delete