Thursday, November 11, 2010

Takdir

Angga Permana Putra
Seorang kawan di bangku SMP, ketika itu kami bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu YAPIDH di pinggir Bekasi. Semangat untuk terus cabut dari asrama, membuat kami menjadi teman satu aliran dan mungkin bisa dibilang geng. Bersama tiga atau empat kawan lainnya kami lewati hari-hari di asrama dengan warna-warni, kadang berwarna putih tidak ketinggalan juga warna hitam mengikutinya.

Seorang Angga, menurut saya seorang yang sangat PeDe, bahkan lebih pantas dikatakan sombong. Dengan gaya rambut yang seperti nampan dengan minyak Tancho yang beraroma pekat, seorang Angga selalu berbicara dengan level yang selalu tinggi di atas kami para kawan-kawannya. Dan juga seorang yang sangat tunduk kepada kedua orang tuanya dan sangat menyayangi adik-adiknya.

Tak peduli dengan tulisan di paragraf sebelumnya, dia tetap seorang kawan yang pernah ada dalam langkah perjalananku, yang perlu dicari kemanapun ketika menghilang dari peredaran perkawanan. Terakhir kami bertemu nyaris tiga tahun lamanya di sebuah toko alat-alat olahraga di kawasan Sumir/Setu Pondok Gede. Toko itu pun aku temukan secara kebetulan ketika lewat dan melihat plang toko itu bertuliskan "Angga Sport". Dan tentu saja aku berhenti dan memastikan pemilik toko tersebut, dan benar saja sang pemilik adalanh Angga teman SMP-ku.


Tapi itu cerita nyaris tiga tahun lalu, toko yang aku temukan secara kebetulan itu sudah kosong dan tidak berpenghuni kira-kira 2 tahun lalu. Hanya ada plang "dijual" di depan toko itu. Pikir langsung meraba, kemana Angga?. aku pun tidak sempat punya nomor handphone nya disebabkan ketika pertemuan itu dia tidak mempunya handphone. Di jejaring sosial pun sudah kucari, tapi tidak kutemukan Angga teman SMP-ku.

Hari kamis ketika memacu sepeda motor milik sepupuku sepulangnya dari kampus menuju rumah, aku melewati kawasan Cipayung, byaarrrr... hujan turun dengan derasnya, dan aku memutuskan untuk terus memacu motor sepupuku dengan kecepatan tinggi dengan harapan mungkin ini hujan lokal wilayah Cipayung. Ternyata tidak!! ini hujan lokal Cipayung dan sekitarnya, dan seketika aku berlabuh untuk berteduh dari hujan yang terus deras. Sekitar beberapa menit aku berteduh, akhirnya aku tersadar kalau sedang berteduh di toko alat-alat olahraga. Terlintas di pikir untuk melihat-lihat lebih ke dalam toko tersebut, dan akhirnya Takdir berbicara. Ada Angga teman SMP-ku di dalamnya.

Niat ingin sampai di rumah dengan cepat, aku urungkan seketika untuk bertemu kawan lama ini. Mungkin ini yang disebut Takdir, bisa saja kan aku berteduh di kawasan Cipayung karena hujan yang deras. Tapi mengapa Tuhan menginginkan aku berteduh di Cilangkap setelah bajuku sudah lumayan basah. aku hanya bisa berusaha mencari tapi tuhan yang menentukan cara apa yang pantas untuk menemukannya.

Ini salah satu peristiwa yang mengesankan dalam hidupku, dan oleh karena itu ku tulis disini. Akhirnya setelah mencari-cari, dapat ditemukan dengan cara kebetulan untuk yang kedua kalinya walaupun dengan nama toko yang baru "Agro Sport".

*Angga masih dengan gayanya yang PeDe, taat kepada orang tua, menyayangi adiknya, dan satu yang masih ku ingat, cara berbicaranya hahaha.

No comments:

Post a Comment