Aku dan kawan-kawan memberhentikan bis di pinggir jalan
“Ring Road” entah di arah mata angin mana di Jogjakarta, tidak berapa lama bis
yang kami naiki masuk ke terminal Jombor, sebuah terminal andalan di
Jogjakarta. Lepas tengah siang itu kami menggunakan bis ekonomi menuju Terboyo
di Semarang, dengan memakan lama perjalanan lebih dari 4 jam kami pun tiba,
dengan cepat mencari bis kecil dengan tujuan Jepara. Ya, kami berniat untuk
bermalam di Jepara dengan tujuan Karimunjawa keesokan harinya.
KM Muria sedang melakukan aktifitas muat barang dan
penumpang, terlihat sangat sibuk sekali pelabuhan pagi itu, hal tersebut juga
berlaku dengan kami yang sibuk melahap sarapan pagi di warung tepat di dalam
pelabuhan Kartini. Sesekali menyibukkan
diri juga dengan mengambil gambar narsis di sekitar pelabuhan. Manusia memang
hobbi sekali mencari kesibukkan walaupun tidak ada yang menggaji.
Suara klakson penanda ferry akan berangkat sudah
berkali-kali nyaring terdengar, mungkin maksud klakson itu juga adalah untuk
mengusir para pedagang asongan dari dalam kapal. Aku sudah pasang ancang-ancang
membaringkan badan di atas matras, perjalanan pagi ini akan berakhir di sore
hari, 6 jam lamanya akan ditempuh, aku sudah tidak terlalu tertarik dengan apa
yang akan aku lewati di tengah laut, badanku sudah terlalu lelah terkuras
tenaganya di jalan.
Sore setibanya di pulau Karimujawa, aktifitas yang aku dan
kawan-kawan lakukan tidak terlalu banyak, hanya membaringkan badan, sesekali
membuat percakapan, dan diakhiri dengan menikmati sunset dari pelabuhan ferry
KM Muria. Malam harinya pun tidak terlalu mencengangkan, hanya menuju alun-alun
untuk makan malam, kemudian kembali ke penginapan di Roemah Emak, aku sedang
penasaran dengan apa yang disuguhkan esok hari oleh alam (27) pulau Karimunjawa,
istirahat mungkin sebuah harga mati malam itu.
Boat tradisional dengan ukuran lumayan besar rupanya sudah
menunggu aku beserta belasan orang lainnya untuk hopping islands sekitar
perairan kepulauan Karimunjawa, kami pun diwajibkan menggunakan lifejacket
ketika akan meninggalkan sandaran di pelabuhan, walaupun itu hanya bersifat
formalitas saja, karena nyaris semua orang akan melepas life jacket-nya ketika
boat sudah agak jauh dari pelabuhan. Hari ini kami akan berkeliling pulau dari
pagi hingga sore hari, lagi... aku pun penasaran dengan predikat Taman Laut
Karimunjawa.
Hari itu aku sudah tidak terlalu peduli dengan jadwal tour,
aku berserah diri kepada Tuhan pemilik Taman Laut Karimunjawa dan boat yang
akan membawaku, aku benar-benar terlalu hanyut dalam alam maha gila milik
Indonesia ini. Lansekap dari atas boat ke arah pulau Karimunjawa saja sudah
betapa gila, bebukitan dengan formasi awan benar-benar menyuci mataku pagi itu,
ah terus saja rasa penasaran hinggap.
Selain tidak ingat jadwal snorkeling tou hari itu, aku pun
sekarang tidak ingat pulau dan tempat mana saja yang aku datangi. Aku
benar-benar lupa bertanya kepada guide, mungkin aku sudah tenggelam entah
berapa dalam sampai guide pun tak sanggup menolongku dengan informasi-informasi
miliknya.
Senang melihat bawah laut Karimunjawa di pertama kali,
boat-boat tidak melempar jangkar, kami pun diharamkan menyentuh karang, pulang
langsung ke penginapan adalah ancaman yang diberikan seorang guide kami, bang
Supri namanya, aku apresiasi ancaman itu. Hari itu benar-benar awal yang
sempurna berenang, snorkeling, bermain di pantai disambut dengan barbeque party
setelahnya, menikmati sunset dari atas boat yang sedang melaju di laut adalah
kemewahan tersendiri. Ini tentang penasaran, apa lagi yang akan disuguhkan oleh
alam Taman Laut Karimunjawa esok hari.
Hari ketiga di Karimunjawa, aku dan kawan-kawan lainnya
sudah berada di penangkaran ikan hiu yang paling terkenal di Karimunjawa,
tempat ini terkenal karena banyak sekali foto para turis yang berfoto di air dengan
ikan-ikan hiu yang hidup di penangkaran, aku dan kawan-kawan pun tak mau ambil
lama untuk nyebur di penangkaran hiu, walau sempat takut di awal, namun nyebur
bersama-sama selalu meringankan ya ! .
Kegiatan hari itu sebenarnya hampir sama dengan hari kedua
di Karimunjawa, namun underwater spot hari ini benar-benar lebih indah
dibanding hari sebelumnya, dilengkapi dengan berenang bersama hiu di
penangkaran memberikan sensasi lebih pada hari itu, ya.. ini adalah hari
terakhir aku dan kawan-kawan bermain air di Karimunjawa, hari itu diakhiri
dengan menyaksikan sunset di pelabuhan boat-boat tradisional.
Menjelang waktu mandi, hanya membutuhkan beberapa menit aku
berkarya dengan membuat lirik lagu untuk Karimunjawa, dengan kawan-kawan
musiknya pun sudah disiapkan, lalu kami nyanyikan dengan gitar lagu tentang
Karimunjawa tersebut malam hari di pinggir pantai. Ah malam itu benar-benar
gila, suatu saat aku harus kesini lagi ! .
Aku dan kawan-kawan sudah berada di hari keempat di
Karimunjawa, KM Muria yang akan membawa kami pun sudah gagah di pelabuhan, kami
akan menuju Jepara, kemudian melanjutkan perjalanan ke Semarang, lalu disambung
dengan menggunakan kereta Tawang Jaya menuju Jakarta. Ini benar-benar
perjalanan yang cukup wah dan panjang, Karimunjawa memang sangat panjang
indahnya.
*Di perjalananku di bulan Mei 2011.
**Lirik lagu Karimunjawa bisa dilihat di postingan-postingan
sebelum ini.
Pertamax!!
ReplyDeleteItu gimana rasanya snorkeling diantara hiu? Penasaran pengen coba tp belum siap jadi daging segar buat hiu -_-"
#CelotehBackpacker
awalnya sih malu sob berenang bareng hiu, tapi kalo udah nyemplung malah penasaran sama gigitannya :D
DeleteDari tahun 2009 sampai sekarang, belum kesampaian ke karimun jawa, ada aja halangan,,,
ReplyDeletejadi mupeng liat foto-foto mas di karimun...
:D