juara satu dalam mimpi
sebelumnya, terima kasih untuk tuhan yang maha esa, yang telah menggerakkan saudara Cacing AKA Dede mengajak saya nonton bareng Sang Pemimpi gratis,,hahhahaah,,,,thanks bangedd yaa cinggg.....suatu saat gua bermimpi gantian kok...
paling atas sejajar berlima, itulah tempat gua duduk bersama teman-teman kebanggaan untuk menyaksikan film yang sudah kami nantikan jauh2 hari dan sangat, dengan HTM 20rb (thanks banged ya Cing) ga bakal pernah merasa rugi buat sebuah film yang sangat bisa membuat emosi naik turun, dibuat tertawa kemudian sontak menangis itu lah yang diberikan film ini. dengan aksi peran para anak belitung yang tidak kalah dengan para aktor aktris yang sudah kamera muntah di depannya, film ini sangat menunjukkan kelasnya, keluar dari genre yang indonesia sangat menganutnya dan gua dibuat kecewa, film ini pun sangat memberi angin segar di dunia perfilman Indonesia.
tentu saja sosok aray lah yang terus bermimpi dan menularkannya pada ikal kemudian mau tak mau gua tertular, sangat inspratif. ditampakkan oleh mereka bagaimana berteman, bagaimana belajar, bagaimana menjalani hidup, dan tentu saja bagaimana cara memberikan apa buat sebuah mimpi.
dua jempol mengudara, gua kasih buat film ini. dan angka delapan koma lima pun tak segan gua berikan. harus adalah hukum orang yang belum menyaksikan.
terimakasih Sang Pemimpisebelumnya, terima kasih untuk tuhan yang maha esa, yang telah menggerakkan saudara Cacing AKA Dede mengajak saya nonton bareng Sang Pemimpi gratis,,hahhahaah,,,,thanks bangedd yaa cinggg.....suatu saat gua bermimpi gantian kok...
paling atas sejajar berlima, itulah tempat gua duduk bersama teman-teman kebanggaan untuk menyaksikan film yang sudah kami nantikan jauh2 hari dan sangat, dengan HTM 20rb (thanks banged ya Cing) ga bakal pernah merasa rugi buat sebuah film yang sangat bisa membuat emosi naik turun, dibuat tertawa kemudian sontak menangis itu lah yang diberikan film ini. dengan aksi peran para anak belitung yang tidak kalah dengan para aktor aktris yang sudah kamera muntah di depannya, film ini sangat menunjukkan kelasnya, keluar dari genre yang indonesia sangat menganutnya dan gua dibuat kecewa, film ini pun sangat memberi angin segar di dunia perfilman Indonesia.
tentu saja sosok aray lah yang terus bermimpi dan menularkannya pada ikal kemudian mau tak mau gua tertular, sangat inspratif. ditampakkan oleh mereka bagaimana berteman, bagaimana belajar, bagaimana menjalani hidup, dan tentu saja bagaimana cara memberikan apa buat sebuah mimpi.
dua jempol mengudara, gua kasih buat film ini. dan angka delapan koma lima pun tak segan gua berikan. harus adalah hukum orang yang belum menyaksikan.
No comments:
Post a Comment